BENGKULU SELATAN – Lambannya progres pekerjaan proyek yang dikerjakan oleh rekanan Dinas PUPR Bengkulu Selatan (BS) menjadi sorotan DPRD BS, bahkan adanya proyek Dinas PUPR yang tidak selesai tepat waktu tersebut sangat disesalkan.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD BS, Ikhsarudin, SH, dirinya sangat menyesalkan proyek hotmik Dinas PUPR BS yang tidak selesai tepat waktu atau molor. Bukan tanpa sebab, dengan demikian hal itu menunjukkan kinerja OPD teknis dalam hal ini Dinas PUPR BS yang tidak maksimal.
“Sangat disesalkan proyek hotmix belum selesai hingga masa kontrak berakhir. Itu menunjukan kalau OPD teknis tidak maksimal melakukan pengawasan dan pemantuan realisasi proyek tersebut,” beber Ikhsarudin.
Lanjut Ikhsarudin, jika saja OPD teknis maksimal melakukan kinerjanya, tentu tidak akan ada proyek yang belum selesai hingga masa kontrak berakhir. Tim pengawas dilapangan harus mengingatkan secara intens pihak rekanan agar mempercepat pekerjaan proyek supaya selesai tepat waktu.
“Mungkin OPD teknis tidak pernah turun ke lapangan dan melakukan pengawasan, sehingga tidak tahu progres pekerjaan proyek. Tiba-tiba saja masa kontrak berakhir, pekerjaan belum selesa,” ujar Ikhsarudin.
Selain itu, menurutnya dengan molornya kerja tersebut dapat berpengaruh dengan hasil pekerjaan. Kualitas proyek yang tidak selesai tepat waktu akan tidak sesuai harapan. Sebab, pihak rekanan akan mengebut proses pekerjaan demi mengejar target cepat selesai, bukan lagi mengutamakan kualitas hasil.
“Kalau proyek sudah jatuh tempo, pihak rekanan tentu akan terburu-buru melakukan pekerjaan agar pekerjaan bisa selesai 100 persen dan anggaran cair semua. Kualitas tidak diutamakan lagi,” sesal Ikhsarudin.
Akibatnya, jalan yang dibuat tidak sesuai harapan, tidak lama sudah rusak lagi. Kalau terjadi seperti itu, kan masyarakat yang mendapatkan imbasnya, tidak bisa menikmati jalan mulus dalam waktu lama, pungkasnya. (erc)