BENGKULU SELATAN – Pekerjaan proyek hotmik di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR tahun anggaran 2023, dan bernilai miliaran rupiah ternyata menyimpan segudang masalah.
Bukan hanya pekerjaan yang sudah jelas – jelas tidak selesai tepat waktu, tapi ada indikasi pekerjaan asal jadi. Hal ini terlihat secara fisik aspalnya berbeda dengan aspal pada umumnya.
Salah seorang warga enggan namanya disebutkan, kepada awak media mengungkapkan kekecewaannya. Dirinya mengeluhkan kualitas jalan yang dilakukan pengaspalan terkesan asal-asalan. Dari pantauannya saat dilaksanakan pekerjaan, pemadatan dengan menggunakan wales hanya sekali lintas saja.
“Waktu saya saksikan, pemadatannya hanya sekali jalan aja, asal sudah lumayan rata, lanjut ke lokasi lain. Gimana mau bagus kualitas jalannya,” ungkapnya.
Selain itu sambungnya, kalau dirinya perhatikan aspal yang digunakan itu seperti aspal dingin.
“Anehnya lagi, kalau biasanya aspal itu kan panas, saat ditumpahkan dan disiram biasanya mengeluarkan asap, tapi ini dingin dan tidak berasap. Terus aspalnya tidak kuat, diinjak pakai kaki aja aspalnya rontok, lepas,” sesalnya.
Menyikapi hal tersebut, Koordinator Investigasi HPK Group David ikut berkomentar.
“Sepertinya pihak dinas terkait kurang melakukan pengawasan, yang dikerjakan ini jalan bersama, harusnya dikerjakan maksimal, jangan asal jadi,” ungkap David.
Dirinya sangat menyayangkan kalau dana miliaran yang digelontorkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut menghasilkan pekerjaan yang asal-asalan.
“Ini dananya fantastis, sayang sekali kalau hasilnya mengecewakan, apa lagi informasi yang saya dapat pekerjaan ini sempat tidak selesai tepat waktu dan didenda, sepertinya pihak dinas terkait kurang melakukan pengawasan,” pungkasnya. (erc)