Deringbengkulu.com, Bengkulu Selatan – Dugaan pungli bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2023 di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mulai diusut aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan.
Ketua Tim Saber Pungli Bengkulu Selatan, Kompol Rahmat Hadi Fitrianto, SH, SIK mengaku akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk mengusut dugaan pungutan liar penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil beberapa agen BRILink dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.
“Kemarin rencananya minggu ini kami akan meminta klarifikasi agen BRILink dan KPM BPNT. Tapi karena penyidik Pidum perpanjangan dari Tim Saber Pungli sedang menangani kasus pembunuhan, jadi jadwal klarifikasinya diundur. Tapi prosesnya tetap jalan,” tegas Rahmat.
Dikatakan Rahmat, pihaknya ingin meminta penjelasan agen BRILink terkait penarikan biaya dalam penyaluran BPNT.
Pungutan sebesar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu yang diklaim sebagai biaya jasa itu harus dijelaskan secara jelas. Apakah penarikan biaya tersebut memang diperbolehkan atau melanggar aturan.
“Kami akan dengar penjelasan agen BRILink soal pungutan itu. Kalau memang ada pungutan, tentu harus dijelaskan dasarnya apa.
Apakah diperbolehkan penarikan biaya itu? Kemudian kami juga akan meminta keterangan dari beberapa KPM untuk memastikan apakah memang ada biaya dalam pengambilan BPNT,” jelas Rahmat.
Rahmat menegaskan akan mengusut tuntas pungutan penyaluran BPNT yang dilakukan agen BRILink. Jangan sampai pungutan tersebut menodai program pemerintah yang ditujukan untuk membantu masyarakat kurang mampu.
“Setelah nanti kami memanggil agen BRILink dan KPM, selanjutnya akan meminta keterangan pihak-pihak terkait yang diatas, seperti pihak BRI dan Dinas Sosial. Pungutan BPNT ini akan diusut sampai tuntas,” tegas Rahmat. (dvd)